Pagi itu, Jumat, 29 April 2011 aku bangun dari tidur ku dengan penuh semangat untuk menjalankan kegiatan yang memang sudah sangat aku tunggu-tunggu, EduCamp kelompok Hulu dan Tengah Teens Go Green, dengan harapan educamp ini dapat membawa dampak baik untuk perubahan lingkungan dan bumi kita. Pagi itu aku berjalan menuju taman Ayodya Barito, Jakarta Selatan bersama seorang teman ku, Ratih. Aku dan Ratih sampai izin PKL di hari terakhir, dan aku sempat sulit dapat izin dari orang tua, aku bujuk-bujuk mamah dan ayah sampai akhirnya dapat izin. Lagi-lagi demi bisa ikut EduCamp :)
Hari pertama dan kegiatan pertama yaitu birdwatching ,kami dibagi menjadi 5 kelompok. Kami melakukan pengamatan di taman kota Ayodya Barito, taman didepan taman barito, dan taman didekat SMA Labschool Kebayoran. Kita melakukan pengamatan burung dan kita dapat beberapa spesies burung di taman kota.
Setelah pengamatan, kami dibagi kelompok berpasang-pasangan untuk tidur serumah. Sekitar jam setengah 2, setelah sholat Jumat kami beranjak naik ke dalam bis untuk memulai perjalanan menuju Kampung Ciwaluh. Kami sangat menikmati perjalanan siang itu. Terasa amat kekeluargaan dengan candaan khas anak-anak TGG. Sekitar 2 jam perjalanan tanpa terasa kami lewati.
Bis berhenti, aku fikir sudah sampai kampung tujuan kami, ternyata belum. Inilah awal perjalanan kami! Dengan membawa tas ransel berat berisi pakaian makanan, dll, kami berjalan beriiringan tiap kelompok dengan dipandu beberapa kakak-kakak fasilitator disetiap kelompok. Disepanjang perjalanan Aku memanfaatkan kesempatan untuk mengobrol dan bertanya banyak hal dengan kakak fasilitator, begitu juga yang lainnya. Jalan semakin menanjak, kecil dan licin tapi aku berusaha untuk bisa melewatinya tanpa harus mengeluh kelelahan, walau kadang sesekali istirahat sejenak. Kami berjalan di jalan yang seakan tak berujung, naik turun, jurang & tebing di kanan kiri. Banyak kampung sudah dilewati, berharap itulah kampung tujuan kami, ternyata bukan.
Oke, kita masih jauh…. Sekitar 45 menit berjalan di “jalan kenangan”, kami pun sampai di kampung tujuan, Kampung Ciwaluh, benar saja, ternyata kampung tujuan kami itu kampung paling ujung dan setelahnya sudah tidak ada kampung/pemukiman lagi, yg ada hanya bukit, sawah, kebun & hutan. Sontak aku berucap “Alhamdulillah” dengan nada lumayan tinggi setelah tau kami sudah sampai pada tujuan kami. Sungguh perjalanan yg cukup melelahkan.
Setelah sampai, kami lalu beristirahat dirumah “orang tua angkat” masing-masing. Aku berkenalan dan mengobrol dengan pemilik rumah, ibu maryamah namanya. Ibu Maryamah punya 4 orang anak , diantaranya Riyan (4 thn) dan teh Ela (kurang lebih 19thn). Suasana terasa sangat sederhana dan kekeluargaan, Banyak pertanyaan yg aku ajukan kepada ibu karena rasa ingin tahu ku yg sangat kuat. Kampung ini sebelumnya bukan kampung Ciwaluh, tetapi kampung lengkong, kemudian diganti menjadi Ciwaluh yg artinya air labu, mungkin dulu ada banyak tanaman labu disana. Masih banyak pelajaran kami dapatkan saat obrolan singkat malam itu. Setelah mengobrol sejenak, aku bersama Anggraini (teman serumah ku) beranjak menuju rumah panitia untuk briefing kegiatan esok hari. Sekitar jam 21.30 aku kembali ke rumah untuk istirahat dan tidur. Udara malam kampung Ciwaluh yg sejuk dan dingin membuat ku tidur sangat lelap malam itu.
Sabtu, 30 April 2011….
Aku bangun tidur selepas azan subuh. Niat mau mandi agak siang di kamar mandi atas, tapi aku melihat teh ela sudah siap dengan handuk dan peralatan mandi. Aku pun bertanya “teh mau kemana ?” . “mau mandi” teteh menjawab. “dimana teh? Kok bawa-bawa gayung sama sabun segala?” aku bertanya lagi penasaran. “Di sungai, kamu mau ikut mandi?” teteh menjawab dan menawarkan aku mandi disungai dengan ramah. Agak ragu aku menjawab tawaran itu “hem boleh deh teh.” Oke, ini pengalaman baru! Untuk pertama kali aku mandi disungai! Aku segera siap-siap dengan handuk & peralatan mandi ku. Berjalan menuju sungai meyusuri jalanan kampung yang gelap, kecil, becek, dan licin, dengan modal senter yg hampir redup. Sampai di sungai aku masih agak ragu untuk mandi, setelah dibujuk teh ela, akhirnya aku mandi juga. Air sungai Cisadane yang dingin, langit yg masih gelap (sekitar jam 5 ) buat aku agak merinding. Takut ada yg liat aku mandi haha. Tapi air sungai Cisadane pagi-pagi itu seger loh, bikin gak ngantuk lagi dan semangat buat jalanin kegiatan hari sabtu.
Setelah mandi dan sarapan pagi, aku bersama anggota TGG lainnya berkumpul di depan rumah panitia untuk kemudian setiap kelompok dibagi menjadi beberapa tujuan yg berbeda. Kelompok ku, kelompok 1 berjelajah menuju hutan Pinus di atas bukit. Banyak pengalaman yg aku dapat pada saat berjelajah. Aku berjelajah bersama teman sekelompok ku : deddy, anggraini, dan syifa, juga bersama kak akbar, kak ani, kak ano, kak boes dan kakak-kakak fasilitator : kak ujang, kak karom, kak asep & kakak yg satu lagi agak lupa namanya hehe. Jalan yang kami lewati tidak hanya lurus saja, tapi naik turun, becek, licin, kadang berlumpur, lewat semak-semak, kebun kopi, ada mata air yg mengalir, jurang di kanan kiri, kami menyebrang sungai juga. Extreme banget! Aku sampai jatuh dari batu besar karena saking licinnya. Alhasil kaki kiri aku luka dan berdarah :’( . Jalanan yg licin juga membuat teman-teman jatuh terpeleset sampai baju mereka kotor. Tidak hanya berjalan-jalan saja, tapi kami tetap terus menulis apa saja yg kami lihat dan menggambar rute perjalanan di buku journal detektif alam. Kami juga melakukan Biomonitoring di hulu sungai Cisadane ,pertemuan/muara antara sungai Cikaweni (Sub DAS) dan sungai Cisadane (DAS). Air disana terpantau masih bagus, bahkan menurut ku masih sangat bagus jika dibandingkan dengan sungai-sungai yg ada di Jakarta (Tengah dan Hilir).
Biomonitoring selesai dan kami melanjutkan perjalanan. Sambil melakukan birdwatching juga di sepanjang perjalanan, kami menemukan banyak jenis burung, tetapi beberapa tidak sempat diamati karena burung-burung itu terbang sangat cepat. Itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus mengamati burung, sampai kami melanjutkan perjalanan ke hutan pinus . Sunguh perjalanan yg sangat melelahkan tapi sangat berkesan. Setelah puas menikmati pemandangan alam yang sangat indah bak surga dunia, kami pun pulang. Perjalanan pulang pun tidak kalah menantangnya dengan perjalanan awal kami, jalan kecil, terjal menurun yg licin, di kanan kiri jalan ada jurang tidak menyurutkan semangat kami menuju titik start kami. Diperjalanan pulang, kami sempat berkunjung ke salah satu rumah warga untuk wawancara dan bertanya banyak hal tentang kampung Ciwaluh.
Setelah beristirahat Sejenak dirumah masing-masing kami pun mempresentasikan hasil jelajah dan biomonitoring kami per kelompok, pengalaman berbeda dari teman-teman sungguh sangat menarik untuk di dengar. Seusai presentasi, kami briefing untuk kegiatan herpetology (ngepet) malam harinya, Herpetology adalah kegiatan kita mengamati tentang hewan-hewan malam seperti katak, cicak, ular, dll.
Kami menemukan banyak hewan malam pada saat “ngepet”malam itu. Pengalaman baru lagiiii :)
Setelah “ngepet” kami istirahat malam dirumah masing-masing.
Minggu, 2 Mei 2011 ….
Udara yang sangat dingin di minggu pagi itu tak menyurutkan semangat ku untuk melanjutkan kegiatan EduCamp ku. Pagi itu kami mengadakan baksos, operasi semut dan kerja bakti di lingkungan sekitar. Sekitar 2jam kami myusuri jalan kampung membersihkan jalanan. Kami berbaur dengan warga kampung Ciwaluh. Lagi-lagi suasana kekeluargaan saat erat ku rasakan yang sudah sangat jarang aku dapatkan di Jakarta.
Setelah baksos selesai kami pun evaluasi dan diskusi kecil-kecilan tentang langkah nyata apa yang akan kami lakukan sepulang dari camp. Setelah berfoto bersama, kami pun pulang kembali ke Jakarta . Sungguh pengalaman yang tidak akan pernah ku lupakan .
--> Banyak hal yang aku dapet dan mau aku share sama temen2 nih :) …
- Aku akan berusaha lebih bersyukur dengan apa yang aku punya, sangat bersyukur aku punya WC di rumah hehe karena di sana susah banget buat nemuin wc, kalo mau buang air harus ke sungai atau numpang dirumah tetangga. Kalau tiba2 mau buang air tengah malam ? kan repot banget!
- Aku lebih menghargai listrik di rumah, karena di kmp. Ciwaluh setiap hujan gede pasti mati lampu, kan kasihan gelap2an terus.
- Aku juga harus hemat air dan mikir 2x kali kalau pakai air untuk hal2 yang gak terlalu penting
- Sederhana ! itu hal yg buat aku ngerasa tersentuh, mereka tidak pernah mengeluh dengan keadaan "seadanya" -nya mereka. Masak masih pakai kayu bakar, dan untuk itu mereka harus jalan berkilo2 ke hutan untuk mencari kayu bakar. Bandingkan dengan kita ? Kita sangat konsumtif ! Selalu ingin yg instan, sangat beda dengan mereka. Lagi2 kita harus bersyukur :)
- Harus selalu Menghargai alam
- Selalu berbagi dan respect dengan orang lain, ramah dan tidak sombong
Aku yakin temen2 yang ikut camp kemarin juga ngerasain dan setuju sama aku, karena mereka juga ngalamin hal yang sama dgn apa yg aku alami.
Sebenernya masih banyak banget yang aku dapet di EduCamp kemarin, dapet banyak ilmu, pengalaman, dapet teman baru juga . semoga pelajaran yang di dapat di EduCamp kemarin bisa benar-benar menjadi salah satu jalan kita untuk bisa melakukan aksi nyata untuk perubahan bumi kita tercinta. Jangan pernah lelah untuk menyebarkan virus-virus cinta lingkungan ! TEENS GO GREEN . ACT NOW ! hiphip horey :D
CIWALUH, kampung penuh kenangan
-sekian-
Jakarta, 7 Mei 2011
*Tiara Ariesta SMK N 50 Jakarta*
Hari pertama dan kegiatan pertama yaitu birdwatching ,kami dibagi menjadi 5 kelompok. Kami melakukan pengamatan di taman kota Ayodya Barito, taman didepan taman barito, dan taman didekat SMA Labschool Kebayoran. Kita melakukan pengamatan burung dan kita dapat beberapa spesies burung di taman kota.
*bird watching di taman kota Ayodya Barito*
Setelah pengamatan, kami dibagi kelompok berpasang-pasangan untuk tidur serumah. Sekitar jam setengah 2, setelah sholat Jumat kami beranjak naik ke dalam bis untuk memulai perjalanan menuju Kampung Ciwaluh. Kami sangat menikmati perjalanan siang itu. Terasa amat kekeluargaan dengan candaan khas anak-anak TGG. Sekitar 2 jam perjalanan tanpa terasa kami lewati.
Bis berhenti, aku fikir sudah sampai kampung tujuan kami, ternyata belum. Inilah awal perjalanan kami! Dengan membawa tas ransel berat berisi pakaian makanan, dll, kami berjalan beriiringan tiap kelompok dengan dipandu beberapa kakak-kakak fasilitator disetiap kelompok. Disepanjang perjalanan Aku memanfaatkan kesempatan untuk mengobrol dan bertanya banyak hal dengan kakak fasilitator, begitu juga yang lainnya. Jalan semakin menanjak, kecil dan licin tapi aku berusaha untuk bisa melewatinya tanpa harus mengeluh kelelahan, walau kadang sesekali istirahat sejenak. Kami berjalan di jalan yang seakan tak berujung, naik turun, jurang & tebing di kanan kiri. Banyak kampung sudah dilewati, berharap itulah kampung tujuan kami, ternyata bukan.
*jalan menuju kampung ciwaluh*
Oke, kita masih jauh…. Sekitar 45 menit berjalan di “jalan kenangan”, kami pun sampai di kampung tujuan, Kampung Ciwaluh, benar saja, ternyata kampung tujuan kami itu kampung paling ujung dan setelahnya sudah tidak ada kampung/pemukiman lagi, yg ada hanya bukit, sawah, kebun & hutan. Sontak aku berucap “Alhamdulillah” dengan nada lumayan tinggi setelah tau kami sudah sampai pada tujuan kami. Sungguh perjalanan yg cukup melelahkan.
Setelah sampai, kami lalu beristirahat dirumah “orang tua angkat” masing-masing. Aku berkenalan dan mengobrol dengan pemilik rumah, ibu maryamah namanya. Ibu Maryamah punya 4 orang anak , diantaranya Riyan (4 thn) dan teh Ela (kurang lebih 19thn). Suasana terasa sangat sederhana dan kekeluargaan, Banyak pertanyaan yg aku ajukan kepada ibu karena rasa ingin tahu ku yg sangat kuat. Kampung ini sebelumnya bukan kampung Ciwaluh, tetapi kampung lengkong, kemudian diganti menjadi Ciwaluh yg artinya air labu, mungkin dulu ada banyak tanaman labu disana. Masih banyak pelajaran kami dapatkan saat obrolan singkat malam itu. Setelah mengobrol sejenak, aku bersama Anggraini (teman serumah ku) beranjak menuju rumah panitia untuk briefing kegiatan esok hari. Sekitar jam 21.30 aku kembali ke rumah untuk istirahat dan tidur. Udara malam kampung Ciwaluh yg sejuk dan dingin membuat ku tidur sangat lelap malam itu.
Sabtu, 30 April 2011….
Aku bangun tidur selepas azan subuh. Niat mau mandi agak siang di kamar mandi atas, tapi aku melihat teh ela sudah siap dengan handuk dan peralatan mandi. Aku pun bertanya “teh mau kemana ?” . “mau mandi” teteh menjawab. “dimana teh? Kok bawa-bawa gayung sama sabun segala?” aku bertanya lagi penasaran. “Di sungai, kamu mau ikut mandi?” teteh menjawab dan menawarkan aku mandi disungai dengan ramah. Agak ragu aku menjawab tawaran itu “hem boleh deh teh.” Oke, ini pengalaman baru! Untuk pertama kali aku mandi disungai! Aku segera siap-siap dengan handuk & peralatan mandi ku. Berjalan menuju sungai meyusuri jalanan kampung yang gelap, kecil, becek, dan licin, dengan modal senter yg hampir redup. Sampai di sungai aku masih agak ragu untuk mandi, setelah dibujuk teh ela, akhirnya aku mandi juga. Air sungai Cisadane yang dingin, langit yg masih gelap (sekitar jam 5 ) buat aku agak merinding. Takut ada yg liat aku mandi haha. Tapi air sungai Cisadane pagi-pagi itu seger loh, bikin gak ngantuk lagi dan semangat buat jalanin kegiatan hari sabtu.
Setelah mandi dan sarapan pagi, aku bersama anggota TGG lainnya berkumpul di depan rumah panitia untuk kemudian setiap kelompok dibagi menjadi beberapa tujuan yg berbeda. Kelompok ku, kelompok 1 berjelajah menuju hutan Pinus di atas bukit. Banyak pengalaman yg aku dapat pada saat berjelajah. Aku berjelajah bersama teman sekelompok ku : deddy, anggraini, dan syifa, juga bersama kak akbar, kak ani, kak ano, kak boes dan kakak-kakak fasilitator : kak ujang, kak karom, kak asep & kakak yg satu lagi agak lupa namanya hehe. Jalan yang kami lewati tidak hanya lurus saja, tapi naik turun, becek, licin, kadang berlumpur, lewat semak-semak, kebun kopi, ada mata air yg mengalir, jurang di kanan kiri, kami menyebrang sungai juga. Extreme banget! Aku sampai jatuh dari batu besar karena saking licinnya. Alhasil kaki kiri aku luka dan berdarah :’( . Jalanan yg licin juga membuat teman-teman jatuh terpeleset sampai baju mereka kotor. Tidak hanya berjalan-jalan saja, tapi kami tetap terus menulis apa saja yg kami lihat dan menggambar rute perjalanan di buku journal detektif alam. Kami juga melakukan Biomonitoring di hulu sungai Cisadane ,pertemuan/muara antara sungai Cikaweni (Sub DAS) dan sungai Cisadane (DAS). Air disana terpantau masih bagus, bahkan menurut ku masih sangat bagus jika dibandingkan dengan sungai-sungai yg ada di Jakarta (Tengah dan Hilir).
Biomonitoring selesai dan kami melanjutkan perjalanan. Sambil melakukan birdwatching juga di sepanjang perjalanan, kami menemukan banyak jenis burung, tetapi beberapa tidak sempat diamati karena burung-burung itu terbang sangat cepat. Itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus mengamati burung, sampai kami melanjutkan perjalanan ke hutan pinus . Sunguh perjalanan yg sangat melelahkan tapi sangat berkesan. Setelah puas menikmati pemandangan alam yang sangat indah bak surga dunia, kami pun pulang. Perjalanan pulang pun tidak kalah menantangnya dengan perjalanan awal kami, jalan kecil, terjal menurun yg licin, di kanan kiri jalan ada jurang tidak menyurutkan semangat kami menuju titik start kami. Diperjalanan pulang, kami sempat berkunjung ke salah satu rumah warga untuk wawancara dan bertanya banyak hal tentang kampung Ciwaluh.
*teman2 seperjuangan*
*jalan turun dari hutan pinus*
Setelah beristirahat Sejenak dirumah masing-masing kami pun mempresentasikan hasil jelajah dan biomonitoring kami per kelompok, pengalaman berbeda dari teman-teman sungguh sangat menarik untuk di dengar. Seusai presentasi, kami briefing untuk kegiatan herpetology (ngepet) malam harinya, Herpetology adalah kegiatan kita mengamati tentang hewan-hewan malam seperti katak, cicak, ular, dll.
Kami menemukan banyak hewan malam pada saat “ngepet”malam itu. Pengalaman baru lagiiii :)
Setelah “ngepet” kami istirahat malam dirumah masing-masing.
Minggu, 2 Mei 2011 ….
Udara yang sangat dingin di minggu pagi itu tak menyurutkan semangat ku untuk melanjutkan kegiatan EduCamp ku. Pagi itu kami mengadakan baksos, operasi semut dan kerja bakti di lingkungan sekitar. Sekitar 2jam kami myusuri jalan kampung membersihkan jalanan. Kami berbaur dengan warga kampung Ciwaluh. Lagi-lagi suasana kekeluargaan saat erat ku rasakan yang sudah sangat jarang aku dapatkan di Jakarta.
Setelah baksos selesai kami pun evaluasi dan diskusi kecil-kecilan tentang langkah nyata apa yang akan kami lakukan sepulang dari camp. Setelah berfoto bersama, kami pun pulang kembali ke Jakarta . Sungguh pengalaman yang tidak akan pernah ku lupakan .
*kerja bakti di jalanan kampung*
*foto2 di sungai cisadane setelah baksos dan kerja bakti*
*foto2 peserta dan fasilitator sebelum kembali ke Jakarta*
--> Banyak hal yang aku dapet dan mau aku share sama temen2 nih :) …
- Aku akan berusaha lebih bersyukur dengan apa yang aku punya, sangat bersyukur aku punya WC di rumah hehe karena di sana susah banget buat nemuin wc, kalo mau buang air harus ke sungai atau numpang dirumah tetangga. Kalau tiba2 mau buang air tengah malam ? kan repot banget!
- Aku lebih menghargai listrik di rumah, karena di kmp. Ciwaluh setiap hujan gede pasti mati lampu, kan kasihan gelap2an terus.
- Aku juga harus hemat air dan mikir 2x kali kalau pakai air untuk hal2 yang gak terlalu penting
- Sederhana ! itu hal yg buat aku ngerasa tersentuh, mereka tidak pernah mengeluh dengan keadaan "seadanya" -nya mereka. Masak masih pakai kayu bakar, dan untuk itu mereka harus jalan berkilo2 ke hutan untuk mencari kayu bakar. Bandingkan dengan kita ? Kita sangat konsumtif ! Selalu ingin yg instan, sangat beda dengan mereka. Lagi2 kita harus bersyukur :)
- Harus selalu Menghargai alam
- Selalu berbagi dan respect dengan orang lain, ramah dan tidak sombong
Aku yakin temen2 yang ikut camp kemarin juga ngerasain dan setuju sama aku, karena mereka juga ngalamin hal yang sama dgn apa yg aku alami.
Sebenernya masih banyak banget yang aku dapet di EduCamp kemarin, dapet banyak ilmu, pengalaman, dapet teman baru juga . semoga pelajaran yang di dapat di EduCamp kemarin bisa benar-benar menjadi salah satu jalan kita untuk bisa melakukan aksi nyata untuk perubahan bumi kita tercinta. Jangan pernah lelah untuk menyebarkan virus-virus cinta lingkungan ! TEENS GO GREEN . ACT NOW ! hiphip horey :D
CIWALUH, kampung penuh kenangan
-sekian-
Jakarta, 7 Mei 2011
*Tiara Ariesta SMK N 50 Jakarta*